Turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada para sedulur semua yang mengalami musibah Gunung Merapi. Semoga Anda semua diberi kekuatan, ketabahan dan pertolongan Allah. Kiranya dengan adanya bencana ini bisa menimbulkan hiklmah kemanusiaan bagi seluruh komponen bangsa ini.
SUNATULLAH = HUKUM ALAM
Fenomena Gunung merapi meletus merupakan sunatullah atau hukum alam yang tentu akan berlaku sesuai aturannya sendiri. Seperi diungkapkan Bp. Surono suatu waktu yang lalu bahwa bukan Gunung merapi yang harus mengerti tingkah laku manusia tetapi manusialah yang harus memaklumi tingkah laku Merapi.
Merapi merupakan bagian dari makrokosmos alias jagad besar, yang tentu mempunyai pola hidupnya sendiri. Namun jagad besar ini tidaklah berdiri terasing dari jagad kecil atau mikrokosmos, yaitu manusia. Bisa jadi 'Mbah Merapi' sengaja memuntahkan laharnya karena perintah Ilahi dengan maksud mengembalikan kesuburan alam kembali supaya menjadi gemah ripah lagi. Kita tahu semua bahwa akibat tehnologi pertanian yang tidak ramah lingkungan maka tanah persawahan menjadi semakin mati.
Tanah memerlukan unsur hara yang luar biasa banyaknya. Tanah memerlukan pupuk organik yang luarbiasa volumenya untuk mengembalikan tingkat kesuburannya. Salah satu jalan huku alam alias sunatullah adalah dengan jalan mendapatkan abu vulkanik dari gunung berapi. Dan atas kehendak-Nya maka itu terjadi sekarang di daerah Yogyakarta dengan meletusnya 'Mbah Merapi'.
ANUGERAH ILAHI
Satu sisi dengan meletusnya Gunung Merapi adalah musibah bagi penduduk sekitar. Namun disisi yang lain meletusnya si 'Mbah' ini merupakan anugerah Ilahi yang tak terhingga nilainya bagi para 'kawulo tani' di sekitar merapi. Bisa jadi juga efek meletusnya Gunung merapi akan sangat berefek positif di hari kemudian. Mungkin pembangunan akan semakin pesat. Wisata alam akan semakin maju dan ramai pengunjung. Pertanian dan perkebunan akan mengalami kesuburan dan lonjakan hasil yang luar biasa.
Walhal yang perlu digaris bawahi adalah : jangan semena-mena terhadap alam. Alam raya ini mempunyai keseimbangannyatersendiri yang sudah diatur Allah. Jangan rusak alam dengan dalih apapun. Manusia memang 'khalifah' di muka bumi. Tetapi manusia pula yang menjadi pelaku kerusakan bumi. Karena itu kadang kita perlu diberi pelajaran dengan adanya 'batuknya' Merapi. Tetappi yakinlah, dibalik musibah ini terhampar anugerah alam yang tiada tara dari Allah buat manusia.
Salam, Tiknan Tasmaun
Last Updated
2018-02-26T10:38:49Z
KOMEN DENGAN FORMAT BLOGGER :
Posting Komentar
Postingan Populer
-
Anda tahu bekatul kan ? Nggak tahu...sungguh terlalu !!! Ya, bekatul adalah limbah beras. Gabah yang digiling akan menghasilkan limbah berup...
-
Salah satu ujaran dalam falsafah Jawa dikenal dengan istilah CAKRA MANGGILINGAN. Cakra artinya lingkaran atau sesuatu yang serupa rod...
-
Hampir di tiap upacara adat selamatan adat Jawa selalu menyertakan yang namanya 'BUBUR SENGKOLO' yaitu bubur beras yang dicampu...
-
"Milik Allah-lah segala 'tentara' baik di langit maupun di bumi" Dalam filosofi Jawa dikenal dengan istilah 'sedulur...
-
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menangani masalah penyakit kanker serviks. Ulasan tentang tips pengobatan kanker serviks sec...